Sumber :
detik.com
(Senin, 23 Januari 2006)
Achmad Rouzni Noor II - detikInet
Jakarta, Indonesia kini mempunyai dua doktor
untuk bidang teknologi informasi (TI). Pada
sidang terbuka yang berlangsung di Universitas
Gunadarma, I Wayan Simri Wicaksana dan Asep
Juarna, mencatat sejarah.
Pada sidang terbuka yang berlangsung di Universitas
Gunadarma Depok, Senin (23/01/2006), Program
Doktor Teknologi Informasi / Ilmu Komputer Universitas
Gunadarma mencetak dua Doktor untuk TI secara
berturut-turut. Keduanya ialah, Doktor I Wayan
Simri Wicaksana dan Doktor Asep Juarna. Keduanya
mencetak sejarah karena pemberian gelar Doktor
untuk bidang TI, baru pertama kali dilakukan
di Indonesia.
Sidang terbuka yang berlangsung hampir seharian
itu, terbagi menjadi dua sesi. I Wayan tampil
pada sesi pertama. Pria yang memiliki latar
belakang pendidikan sarjana dalam bidang ilmu
fisika dan magister itu mempertahankan disertasinya
yang berjudul "Peer to Peer (P2P) Based
Semantic Agreement Approach for Spatial Information
Interoperability".
Dalam menyelesaikan disertasinya itu, ia dibimbing
oleh promotor Profersor Doktor (Prof.Dr.) Suryo
Guritno, serta co-promotor Prof.Dr Kokou Yetongnon,
Prof.Dr. Sebti Foufou, serta Dr.Ing. Djati Kerami.
Doktor I Wayan Simri dalam presentasinya mengatakan,
pendekatan tradisional dalam mengatasi keragaman
informasi akan sulit menghadapi sistim yang
terdistribusi secara dinamis. Dia menggunakan
mediasi semantik, yang menurutnya, merupakan
salah satu alternatif untuk mengatasinya dikarenakan
kemampuannya untuk mencari sumber data yang
relevan.
"Dapat dilihat bahwa permasalahan terkini
adalah bagaimana memudahkan terjadinya interoperabilitas
pada berbagai sumber informasi yang heterogen,
dinamis, otonomi dan berjumlah besar,"
kata I Wayan kepada detikINET seusai sidang.
Menurutnya, penelitian ini diutamakan untuk
mengembangkan manajemen berbasis P2P dan media
semantik. Dimana hasil dari penelitiannya nanti
bisa diimplementasikan untuk pertukaran data
antar pemerintah daerah.
Sementara itu, Doktor Asep Juarna yang sebelumnya
bergelar sarjana ilmu Fisika dan Magister ilmu
komputer mempertahankan disertasi "Combinatorial
Isomorphism in some Classes of Pattern - Avoiding
Permutations". Komisi pembimbing dari Doktor
kedua yang dicetak hari ini ialah Prof. Dr.
Belawati H. Widjaja sebagai promotor. Serta
yang bertindak sebagai co-promotor ialah Prof
Vincent Vajnovsky dan Dr. Ing. Djati Kerami.
Dalam penelitannya yang terbilang sudah jarang
digeluti orang, Asep mengangkat masalah permutasi
loopless ke induknya. Terlalu teknis yang dipaparkan
olehnya. Tapi cukup untuk menjadikan dia Doktor
kedua di Indonesia hari ini. Menurutnya pada
sidang itu, kecintaannya dengan angka-angka
lah yang membuatnya betah berkutat di lab riset
Universitas Dijon, Prancis. (rou/wsh)
|