Seminar
diselenggarakan pada 22 Desember lalu di Gedung
4 Lantai 6 Kampus D, Margonda Raya, Depok. Penyelenggaraan
ini bertepatan dengan momen peringatan Hari
Ibu yang jatuh pada hari yang sama. Latar belakang
dari penyelenggaraan acara ini berkaitan dengan
perolehan akreditasi A untuk Jurusan dan Program
Studi Sistem Komputer Universitas Gunadarma
oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN - PT). Untuk
program studi ini di Indonesia hanya ada 2 perguruan
tinggi yang memperoleh Peringkat A.
Pada Seminar sehari tersebut, tampil sebagai
keynote speech dari Kementrian Negara Pemberdayaan
Perempuan yang diwakili oleh Drs. Subagyo, MA.
Sedang sebagai pembicara hadir Dr.Ing. Farid
Thalib, Ir.Susilowati dan Dr. Tb. Maulana Kusuma
dengan moderator Lintang Banowati, SKom., MSc.
Acara dibuka oleh Pembantu Rektor 1 Universitas
Gunadarma Dr. Ravi A. Salim. Sebelumnya Dra.
Ati Harmoni, MM selaku Ketua Panitia Pelaksana
Seminar Sehari memberikan laporannya. Menurutnya
tujuan seminar adalah memberi masukan bagi program
studi dalam meningkatkan access dan equity bagi
perempuan dan bagi mereka yang berasal dari
luar Jawa untuk memasuki Program Studi Komputer.
Selain itu juga untuk memberikan masukan bagi
program studi dalam rangka menyiapkan SDM yang
handal, memberikan pengetahuan dan wawasan tentang
Program Studi Sistem Komputer bagi masyarakat
luas. Peserta seminar, terangnya, terdiri dari
dosen dan mahasiswa Program Sistem Komputer,
akademisi dari perguruan tinggi, perusahaan
IT, perwakilan sekolah umum dan mahasiswa dari
berbagai program studi.
Sebagai Keynote Speech, Menteri Negara Pemberdayaan
Perempuan Dr.Meutia Hatta Swasono memberikan
makalah yang berjudul Kesetaraan Gender
Dalam Pengembangan Karir dan pendidikan Tinggi
Bidang Ilmu Komputer di Indonesia. Drs.
Subagyo, MA yang mewakili Menteri, sebelum masuk
pada topik utama, sempat memberikan gambaran
bagaimana gelapnya dunia bila tidak ada informasi.
Lepas dari apakah informasi tersebut jelek
atau bagus, katanya.Sampai saat ini, terangnya,
sudah ada 150 Pusat Kegiatan Wanita di berbagai
institusi. Kami juga mengajak Universitas
Gunadarma untuk membuka Pusat kegiatan seperti
ini, katanya.Selanjutnya Subagyo memaparkan,
para pembuat kebijakan menganggap pembangunan
ditujukan untuk seluruh penduduk tanpa membedakan
laki-laki dan perempuan. Kenyataannya,
perempuan masih banyak tertinggal dibandingkan
laki-laki di berbagai bidang pembangunan,
katanya.
Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan sudah
menggunakan Teknologi Informasi dalam memperjuangkan
visi, misi dan kegiatan untuk memberdayakan
perempuan melalui http://www.menegpp.go.id.
Melalui website ini dapat diperoleh data, informasi
gender dan anak, berbagai berita yang berkaitan
dengan permasalahan perempuan dan berbagai kegiatan
yang dilakukan dalam upaya pemberdayaan perempuan.Perkembangan
teknologi yang demikian pesat membuat teknologi
membuka peluang, baik bagi laki-laki maupun
perempuan, dan bagaimana membuat teknologi menarik
bagi perempuan. Kurangnya minat perempuan masuk
jurusan teknologi, karena kebanyakan perempuan
masuk ke bidang-bidang yang lebih feminin yang
biasanya diasosiasikan sudah jadi bidang perempuan.
Paradigma inilah yang harus diubah. Dan untuk
mengubahnya, harus dilakukan berbagai upaya
dari berbagai pihak, baik pemerintah, swasta
maupun masyarakat, sehingga akses dan partisipasi
perempuan dalam bidang Teknologi Informasi semakin
meningkat.
Dr.Ing.Farid Thalib, Ketua Jurusan Sistem Komputer
Universitas Gunadarma, dalam kesempatan tersebut
memaparkan kurikulum Program Studi Sistem Komputer
Rancangan dan Penerapan. Tujuan umum program
studi, kata Farid, adalah menghasilkan sarjana
yang berkepribadian seutuhnya yang memiliki
iman, taqwa, budi luhur, kepribadian mantap
dan mandiri, tanggungajawab kemasyarakatan dan
kebangsaan. Selain itu, juga menguasai dasar
keilmuan dan keterampilan.Sedang ciri khusus
lulusan yang dihasilkan adalah sarjana yang
memiliki kemampuan mengembangkan jati diri dengan
landasan ilmu dan teknologi komputer, penguasaan
keilmuan dan keterampilan bidang komputer, penguasaan
ilmu pengetahuan dasar dan kemampuan dasar kewirausahaan.
Sampai saat ini, tenaga akademik atau
dosen yang berpendidikan sarjana sebanyak 18,75%,
Magister 62,50% dan Doktor 18,75%. Staf akademiknya
59% laki-laki dan 41% perempuan, kata
Farid.
Sementara itu, Ir. Susilowati dari PT Sisindokom
Lintasbuana membawakan makalah dengan judul
Tantangan dan Peluang Kerja di Bidang
Teknologi Informasi Bagi Perempuan. Menurutnya,
peluang kerja bidang Teknologi Informasi dapat
dilihat dari sisi user yaitu perusahaan yang
menggunakan Teknologi Informasi untuk mendukung
bisnisnya serta supplier yaitu perusahaan yang
menyediakan solusi untuk menerapkan Teknologi
Informasi. Kendalanya bagi perempuan yang bekerja
di bidang TI adalah waktu kerja yang kadang
tak terbatas dan persepsi sosio kultural terhadap
kemampuan penguasaan perempuan dalam bidang
sains dan teknologi. Namun untuk sekarang,
waktu kerja yang tak terbatas bukan lagi kendala
karena sudah banyak perusahaan yang menyediakan
kendaraan dinas untuk kemudahan transportasi,
katanya.
|